saatnya memuliakan orang tua
Assalamu’alaikum, sahabat #YatimImpian! Apa kabarnya nih?
Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan hidup untuk bisa beribadah pada Allah Subhanahu wata’ala. Semoga kita sekeluarga selalu diberikan kesehatan, taufiq, hidayah, serta rahmat dari Allah Subhanahu wata’ala, Aamiin.
Sahabat #YatimImpian, selama hidup ini pasti pernah ada masalah dengan orang tua kita. Misalnya saja, ada sedikit perbedaan paham antara kita dengan orang tua ataupun ada kekhilafan yang tidak sengaja dilakukan oleh orang tua.
Di kondisi seperti itu, saat emosi dan amarah juga yang sedang meninggi, terkadang respon kita selanjutnya akan cenderung kurang baik. Contohnya saja suara kita agak meninggi, kecewa dengan orang tua, ribut hinga membentak, sampai bahkan pergi dari rumah.
Mungkin memang di momen itu, orang tua sedang salah dan kita ada di posisi yang benar. Tapi respon dan sikap kita yang semacam itu ke mereka, sama sekali tidak bisa dibenarkan lho 😓.
Yuk kita lihat sejenak salah satu ayat di Al Qur’an di Surah Al Isra ayat 23
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Q.S. Al ISRA : 23
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Dalam ayat ini, di awal kita diperintahkan untuk bertauhid, menyembah hanya kepada Allah Subhanahu wata’ala. Lebih lanjut lagi, kita diingatkan untuk berbuat baik dengan orang tua. Nah lho temen-temen, di awal ayat kita sudah diingatkan seperti itu.
Apakah meninggikan suara, membentak, sampai membuat orang tua kita menangis merupakan perbuatan baik? 😭
Lalu, kita juga tidak boleh berkata-kata kasar dan kotor pada orang tua, meskipun hanya berupa kata “ah”. Kata “ah” disini yang biasanya menunjukkan ketidaksetujuan ketika ada perbedaan pendapat. Jangan sampai ada penolakan-penolakan dari kita atas perintah orang tua, apalagi perintahnya tidak bertentangan dengan syariat.
Mari kita ingat-ingat lagi, betapa banyak tidak terhitung lagi penolakan-penolakan kita kepada orang tua atas keinginan mereka. Padahal bisa jadi permintaan yang dimaksud itu tuh sederhana dan tidak sulit 🥹. Permintaan tersebut mungkin tidak sampai pada hal-hal yang memaksa kita keluar pekerjaan, menjual rumah, atau menjual mobil kita. Namun, dengan kotoran di hati kita ini, kita tidak dapat merasakan rahmat Allah Subhanahu wata’ala 😭.
Kemudian, di bagian akhir ayat ini, kita diperintah untuk tidak menghardik mereka. Kita disuruh untuk bicara dengan kata-kata yang mulia. Ingat, pada kata “Kariimaa” berarti memuliakan. Jadi Al Qur’an memerintahkan kita bukan hanya menggunakan kata-kata yang baik semata lho, tapi yang memuliakan mereka.
Walaupun gelar akademik kita sudah sepanjang apapun, penghasilan kita sudah tinggi dan jauh di atas orang tua kita, tidak merubah kewajiban kita sebagai anak untuk terus memuliakan orang tua. Bicaralah kepada mereka dengan kata-kata yang mulia, hingga mereka betul-betul selalu merasakan, “Saya orang tua dan inilah anak saya, bayi kecil saya”.
Selanjutnya, yuk kita lihat ayat selanjutnya yang akan membuat kita semakin yakin untuk selalu memuliakan orang tua.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Q.S. Al ISRA : 24
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
Pada ayat ini, kita diperintah untuk merendah dan tawaduk di hadapan orang tua. Jangan pernah sombongkan diri kita, jangan mengungkit jasa-jasa kita, atau hasil diri kita di luar dengan segala pencapaian dan pujian dari orang-orang serta bawahan.
Kemudian didasarkan oleh rasa sayang kita (bukan dengan rasa takut) kepada mereka, doakan mereka, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” Do’a yang sudah kita tahu dari kecil, do’a untuk kedua orang tua kita.
Kita wajib untuk berbuat baik pada orang tua kita. Orang tua yang telah merawat kita dari kecil dan menanamkan nilai-nilai kehidupan agar menjadi anak yang sholeh hingga kita besar seperti saat ini. Karena orang tua merupakan salah satu penyebab kita terlahir di dunia (setelah Allah penyebab pertama yang hakiki).
Ada beberapa hadis yang memerintahkan kita sebagai muslim untuk berbakti pada orang tua, seperti salah satunya Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud
Saya bertanya kepada Rasulullah saw, “Amal yang manakah yang paling dicintai Allah dan Rasul-Nya?” Rasulullah menjawab, “Melakukan salat pada waktunya.”
Saya bertanya, “Kemudian amal yang mana lagi?” Rasulullah menjawab, “Berbuat baik kepada kedua ibu bapak.”
(Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)
Sekaranglah saatnya kita untuk berbakti dan memuliakan orang tua. Kita harus memuliakan mereka selama hidup mereka. Bahkan, nanti ketika mereka sudah meninggal dunia, ketika kita sudah tidak bisa bersama mereka di dunia, kita masih harus terus berbakti pada mereka.
Caranya sebagaimana pada hadis riwayat Ibnu Majah:
Bahwa Rasulullah saw ditanya,
“Masih adakah kebaktian kepada kedua orang tuaku, setelah mereka meninggal dunia?”
Rasulullah saw menjawab, “Ya, masih ada empat perkara, mendoakan ibu bapak itu kepada Allah, memintakan ampun bagi mereka, menunaikan janji mereka, dan meng-hormati teman-teman mereka serta menghubungkan tali persaudaraan dengan orang-orang yang tidak mempunyai hubungan keluarga dengan kamu kecuali dari pihak mereka. Maka inilah kebaktian yang masih tinggal yang harus kamu tunaikan, sebagai kebaktian kepada mereka setelah mereka meninggal dunia.”
(Riwayat Ibnu Majah dari Abu Usaid)
Sahabat #YatimImpian, kita harus ingat dengan dua ayat ini dan terus mengamalkannya. Di bulan Ramadhan ini, bulannya Al Qur’an, merupakan waktu terbaik kita untuk bisa semakin lekat dengan Al-Qur’an. Kita baca pelan-pelan dua ayat ini sekali, dua kali, hingga puluhan kali bersama dengan terjemahannya, terus hingga meresap ke hati kita.
Hati yang kotorlah, yang ada penyakit hati, sehingga kita masih tidak terima, merasa egois hingga sulit untuk bisa berbakti pada orang tua. Sebagaimana yang kita tahu, Al Qur’an sebagai obat (syifaa), baik untuk penyakit hati maupun fisik.
Al Qur’an harus kita terus baca berulang-ulang dan resapi pelan-pelan (pada konteks ini khususnya untuk dua ayat tersebut), sambil mengingat seburuk apa sikap kita kepada orang tua sebelumnya 🥹. Sehingga, dengan ini bisa melembutkan hati kita, membersihkannya dari penyakit hati, dan bisa memperoleh rahmat Allah Subhanahu wata’ala.
Semoga Allah selalu memberikan kesabaran dan kebersihan hati kepada kita dalam berbakti kepada orang tua kita yang masih hidup. Lalu, untuk orang tua yang sudah meninggal semoga kita dapat menjadi anak yang sholeh, yang do’a-do’a nya selalu tersalurkan dan menjadi manfaat untuk mereka, Aamiin.
“Yuk muliakan orang tua sekarang! Kalau ga sekarang mau tunggu kapan lagi? 😭”
Mau ikut berkontribusi dalam kebaikan Ramadhan dan kegiatan kebaikan lainnya?
Klik disini untuk rekening donasi
Atau bisa juga kunjungi Instagram @yatimimpian untuk informasi terbaru lainnya!